Seperlima Abad

 

Hai, tulisan ini dibuat oleh diriku, untuk diriku.

Menginjakkan kaki di bumi nan indah ini, banyak sekali perasaan yang singgah ya?

Dua puluh tahun hidup mengarungi rollercoaster nyata yang kamu sendiri tidak bisa memilih akan dihadapkan oleh tantangan yang selanjutnya menghadang di depan mata.

Bahagia.

Lahir di antara keluarga hangat nan penuh kasih sayang

Dikelilingi teman, saudara, sahabat, dan yang lain dengan penuh canda tawa

Mengejar harapan, memenuhi target, bersyukur

Sedih.

Gagal, penolakan, merasa tidak dihargai, patah hati

Kehilangan arah, merasa kosong, dijauhi

Ditinggalkan, tak punya tempat tuk bercerita, tetap bersyukur

Marah

Oleh hal-hal yang mengganggu prinsip dan visi misi hidup

Dibohongi, dikecewakan, tetap bersyukur

Tiga perasaan besar di atas merupakan contoh warna yang kan selalu ada tuk menorehkan memori pada kanvas kehidupan kita.

Banyak hal yang aku pelajari, aku renungi akhir-akhir ini. Bahwa, sejatinya kita akan selalu dihadapkan oleh kenyataan yang tak jarang pahit.

Akan tetapi, kita masih bisa berusaha untuk membuat hal-hal yang terjadi ke depan menjadi semanis madu walaupun hipotesis itu tidak selamanya benar.

Refleksi diri menjadi agenda tiap tahun untuk melihat sejauh mana kita melangkah.

Aku jadi ingat, untuk tahun 2021 ini aku telah menuliskan beberapa hal yang aku anggap penting tiap bulannya sebagai pengingat hal-hal yang telah terlewat satu tahun ke belakang.

By the way, aku tidak tahu tantangan apa yang akan aku hadapi satu tahun ke depan. Rasanya, seperti masuk ke wahana bermain dengan mata tertutup dan kamu hanya diperintah untuk mengikuti jalan saja. Akan berjalan unpredictable!

Mengucap rasa syukur atas karunia Tuhan rasanya tidak afdol kalau kita tidak melakukan hal-hal yang mendukung rasa syukur itu.

Sesederhana menyingkirkan duri atau batu di jalanan, memberi makan kucing, dan membantu teman dapat menjadi contoh wujud syukur kita kepada Tuhan.

Entah di jilid berapa tulisan ini akan berakhir, saya usahakan selama saya masih bisa melakukan hal ini dengan baik, maka akan saya lanjutkan pembahasan-pembahasan dari rumitnya memori yang ada pada otak ini.

See ya!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Jingga's

Meet Me in Other Universe

Kereta