Harapan
Sebagai insan manusia, pasti kita
memiliki banyak harapan yang diharapkan akan terjadi. Namun, seringkali kita
lupa bahwa kalau kita berharap, kita harus bersiap untuk menerima kegagalan
dalam menggapai harapan tersebut. Apalagi, berharap pada manusia, tidak akan
ada habisnya.
Harapan yang tidak disertai usaha
juga akan selamanya menjadi harapan. Harapan layaknya angan yang ada di
genggaman tangan. Ia ada, tetapi ia tidak terlihat.
Apa yang menjadi harapan memang
terkadang terjadi tidak sesuai ekspektasi, dari hal itulah kita perlu berteman dengan
rasa ikhlas.
Monokromatisme kehidupan agaknya
kita sadari betul setelah menginjak usia dewasa. Kita lebih paham akan
makna-makna hidup yang terjadi pada kita, dan itu memang yang seharusnya kita
renungi sebagai manusia yang berakal.
Apa yang membuat kita bangkit, apa
yang membuat kita jatuh, di antaranya adalah harapan. Harapan membuat kita
bangkit karena kita tahu apa yang harus kita kejar, apa yang harus kita raih.
Harapan pula dapat membuat kita jatuh ketika ia berjalan melenceng dari garis
yang sudah kita rangkai.
Ada yang menaruh harapan pada hati,
ada yang menaruh harapan pada pikiran. Semua ada tempatnya masing-masing. Kita
berevolusi setiap tahunnya untuk menjadi seseorang yang lebih baik, lebih bijak
menghadapi permasalahan kedepannya. Berbagai penolakan di usia dewasa memang
sengaja di desain untuk membentuk mental kita. Seolah ia ingin memberi tahu
bahwa hidup tidak melulu tentang keberhasilan. Gagal merupakan salah satu
proses pendewasaan diri, karena itu kita dapat berintrospeksi diri dengan hal
apa yang membuat kita menjadi gagal.
Oleh karena itu, jangan mudah
berkecil hati terhadap usaha yang telah kamu lakukan. Mungkin hari ini terlihat
belum berhasil. Percayalah, suatu saat kamu pasti akan mendapatkan buah dari
kerja kerasmu selama ini.
Keep goin’ on!
Dunia ini masih berputar walaupun
kamu belum berhasil mendapat apa yang kamu harapkan, masih banyak kesempatan
yang terbuka lebar di sana menanti untuk kamu gapai.
Semangat ya?!
Komentar
Posting Komentar