Kenapa Menulis?

 

Orang-orang mungkin bertanya, apasih enaknya menulis? Bukankah itu merupakan kegiatan yang membosankan? Oke, aku akan jawab sesuai dengan pengalaman yang aku punya.

Awal mula dunia tulis menulis ini dimulai ketika aku masih kecil. Seingatku aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Orang tuaku dengan berbaik hati memfasilitasi anaknya alat-alat yang menunjang di bidang pendidikan. Mulai dari alat menggambar hingga jurnal album yang berisi kumpulan dari gambar yang telah anaknya buat.

Pada waktu itu, aku yang notabennya masih kecil suka meniru apa yang kakak aku lakukan. Sebenarnya aku agak sedikit “jealous” karena dia mempunyai suatu buku catatan atau “diary book”. Aku masih ingat sekali, warnanya biru bergambar Angry Birds kokoh yang bisa dikunci menggunakan kunci gembok kecil. Namanya juga anak kecil, pasti ingin memiliki benda-benda lucu seperti itu, terlebih benda itu dapat dijaga kerahasiannya.

Aku sebenarnya lupa, pernah dibelikan buku diary atau tidak. Aku hanya mengingat pernah menulis di suatu notebook kecil entah itu baru atau bekas selagi aku sedang bosan atau gabut. Aku masih ingat, seberapa polos tulisan itu. Ditambah ukuran tulisannya yang masih kurang rapih menambah vibes tulisan bocil ingusan, haha.

Sewaktu aku beres-beres lemari, aku menemukan buku yang sudah terpakai, tetapi isinya masih banyak. Dengan ide alakadarnya, aku mulai menghias buku itu menjadi diy diary book yang aku punya. Mulai dari mencopot cover buku, lalu aku mewarnai bagian depan dengan warna hijau menggunakan pensil warna yang aku punya. Aku memberi judulnya ”Diar Diare”! HAHA, ga habis pikir. Aku gatau kenapa waktu menulis itu otak aku stuck dan tidak bisa berpikir secara logis. Yang aku ingat hanyalah candaan bundaku yang selalu menyebut buku itu dengan sebutan Diar Diare -_- akhirnya jadilah buku yang cukup legend sepanjang hidupku itu.

Buku itu aku isi dengan beberapa cerita yang aku alami semasa SD. Aku masih ingat berisi tentang kejadian Lomba Cerdas Cermat SD yang awalnya aku tidak percaya diri bahwa aku dan timku akan memenangkan perlombaan ini. Akan tetapi, keraguan itu hilang sudah setelah timku berhasil lolos ke babak final hingga menyabet juara satu LCC SD Tingkat Kecamatan. Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi. Perbandingan skor antara juara satu dengan  juara dua sangatlah tipis. Allah Mahabaik. Ia menjawab segala keraguan yang datang kepadaku hanya karena aku merasa sekolah-sekolah lain memiliki perwakilan yang tampilannya keren-keren. Aku yang semasa SD berpernampilan biasa dengan rambut dipotong pendek atau “bob” merasa kalah saing duluan, haha. Aku hanya berpikir kalau tampilan mereka keren-keren dan tampangnya bagus berarti pintar. Singkatnya, aku menuliskan bagaimana berjalannya lomba itu sampai aku dan timku keluar sebagai pemenangnya.

Selain itu, aku juga menuliskan sebuah cerita di mana waktu itu aku pernah benci dengan salah seorang teman, bertengkar dengan bunda (aku dikunci di rumah sendirian malam-malam, listriknya dimatikan karena aku iseng meledek adikku. Sebenarnya bunda juga bercanda, tetapi membuatku menangis ketakutan). Terkadang, di setiap menulis beberapa cerita itu membuatku larut dalam emosi hingga akhirnya meneteskan air mata. Aku selalu membuat gambaran tentang air mata yang terjatuh di atas lembaran buku itu. Lalu aku kasih tanda panah "air mata Ines", gatau maksudnya apa, haha merasa tersakiti banget siii?

Skip

Mulailah SMP, aku dibelikan sebuah ponsel dari orang tuaku. Di ponsel itulah aku sering membuat notes atau catatan-catatan mengenai hal yang terjadi di hidupku. Alhamdulillahnya aku tidak lupa untuk menyingkronisasikan dengan email yang aku punya. Jadi, sewaktu aku ganti ponsel pas SMA catatan itu tidak hilang. Sampai sekarang sudah terdapat 100 lebih catatan tidak jelas yang aku tuliskan di sana. Sebenarnya, aku juga terkadang menulis beberapa pemikiranku di Twitter. Akan tetapi, Twitterku bersifat privat, hanya orang-orang tertentu saja yang boleh memasukinya. Aku lebih nyaman di tempat yang sepi.

Awal menginjak masa SMA di tahun 2017, aku mulai mencari tahu di internet cara membuat suatu blogspot karena aku mulai berpikir bagaimana caranya agar karyaku tidak mubadzir, dapat dikenal dengan orang, dan aku masih merasa nyaman walaupun itu sudah mencakup ranah publik. Aku berprinsip ”Setidaknya aku hidup memiliki sebuah karya yang dapat diakses oleh siapa saja, dan dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.” Aku tidak terlalu sering mempromosikan blog aku. Alasan pertama, sebenarnya aku tidak percaya diri dengan karyaku yang belum seberapa dibanding dengan orang lain. Kedua, terkadang aku merasa ilfeel dengan beberapa tulisan yang telah aku buat, haha. Karena di real life aku sebenarnya cuek dan terkesan “tidak punya hati” atau sudah mati rasa dalam masalah percintaan. Ketiga, aku ingin membiarkan blog ini menemukan pembacanya sendiri. Berbeda pada saat aku pertama kali mengunggah postingan yang pertama, seolah-olah aku mengumumkan pada dunia bahwa aku sudah membuat blogspot dengan satu postingan puisi yang berjudul ”AKU”. Tautan dari blog ini sudah aku letakkan di bio Instagram aku. Jadi, siapa yang berkenan membacanya, silakan saja.

Variasi tulisan di blog ini juga terinsipirasi dari beberapa novel dan Wattpad yang aku baca pada waktu itu. Aku juga pernah membuat cerita di Wattpad sekitar tahun 2016 yang berjudul "Dandelion", tetapi, sebenarnya masih kosong. Aku hanya baru membuat covernya saja. Aku tersadar, ketika kita sering membaca buku ternyata memiliki dampak yang cukup besar. Aku mulai memberanikan diri menulis sebuah cerita yang beberapa diangkat dari kisah nyata aku sendiri. Sebenarnya apa yang aku tulis di blog ini hampir semuanya adalah beberapa kejadian yang aku alami.

Selain dari buku, aku juga mendapat inspirasi dari orang-orang sekitar yang berinteraksi denganku agar menuangkannya dalam bentuk cerita. Ada seseorang yang sangat spesial. Dia adalah tokoh dibalik hampir semua cerita galauku kala itu, (sampai sekarang masih si sebenernya, haha). Aku tidak tahu, harus senang atau sedih. Karena setiap teringat dia, aku jadi galau, tetapi dari galau itulah aku mendapatkan ide untuk menulis. Ketika aku bahagia juga aku menuangkannya dalam bentuk cerita. Aku sangat-sangat ingin mengatakan ini padanya, tetapi apa boleh buat. Kita sudah lost contact. Ya, aku sendiri yang memutuskan untuk tidak lagi berhubungan lewat media sosial. Aku sengaja menghilang dari dunianya demi kesehatan mentalku. Aku sudah tidak kuat menahan beberapa perasaan yang ada ketika aku masih menyimpan nomor ponselnya.  Aku tidak tahu dia peduli atau tidak, yang aku tahu dia juga tidak menghubungiku lagi.

Satu tahun ke belakang merupakan masa-masa yang sulit di mana aku harus mengikhlaskan seseorang. Di masa itu aku banyak bersedih dan menangis. Tak heran jika beberapa postingan ke belakang banyak dibumbui cerita kesedihan. Aku kalau jadi dia sih sudah membaca semua postingan yang ada di blog ini. Karena ya, memang dari siapalagi kalau bukan dari dirinya semua cerita ini muncul? Aku kalau menjadi dia juga bakal sering mengunjungi blog ini untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana perasaan penulis dari waktu ke waktu, haha.

Sayang sekali, kamu jarang atau mungkin tidak pernah membaca semua ketidakpentingan ini untuk menghabiskan waktu luangmu. Aku akan sangat merasa bersyukur kalau ada orang lain yang bersusah payah mengingat kejadian yang telah usai hanya untuk mengabadikannya dalam tulisan.

Ada pepatah bilang, jangan jatuh cinta dengan penulis, karena kamu akan abadi di dalam tulisannya, entah menjadi tokoh antagonis atau protagonis yang akan selalu dibahas di beberapa tulisan yang akan datang.

Awal mula headline dari blog ini adalah “Express Yourself Here” yang dimaksudkan sebagai tempat untukku mengekspresikan diriku yang sebenarnya. Namun, sekarang sudah berganti menjadi “A Journey of Life” karena aku tersadar, aku menulis beberapa bagian perjalanan hidupku di platform ini. Tentang bagaimana emosiku tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Aku tidak sabar untuk menanti perjalanan-perjalanan berikutnya.

Kegiatan tulis menulis ini sangat membantu aku untuk merefleksikan beberapa hal yang ada dipikiranku dan tidak bisa aku ucapkan secara langsung, apalagi jika bercerita dengan orang lain. Terkadang, kita hanya ingin dipahami, dimengerti tanpa ditanya ”Kenapa?”.

 Sewaktu mengikuti UTBK tahun 2020, yang hanya menggunakan materi TPS hal ini sangat membantuku dalam membentuk suatu kalimat yang sesuai dengan PUEBI dan kata yang sesuai dengan KBBI. Seiring berjalannya waktu juga aku mulai mengerti bagaimana membuat suatu tulisan yang baik walaupun aku belum sepenuhnya merepresentasikan hal itu. Jadi, maaf saja jika tulisan-tulisan terdahuluku, tulisan ini, dan tulisan yang akan datang masih terdapat kesalahan dalam ejaan dan lain sebagainya.

Selain kegiatan tulis menulis, sebenarnya aku pernah tertarik di dunia fashion. Aku pernah membuat rancangan design-design gaun hingga baju casual yang aku gambar di buku gambar ukuran A3. Kalau tidak salah itu terjadi ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Saking bersemangatnya, aku bercita-cita ingin menjadi seorang designer. Dengan melihat berbagai outfit yang dikenakan artis, aku mencontohnya dan mulai menggambar. Aku masih ingat satu model yang aku namai "Bajubi". Tidak tahu maksudnya apa, tetapi, ya begitulah. Pernah ada di titik berkeinginan menghiasi kamar dengan gambaran baju yang sudah aku desain. Aku pernah merobek buku gambar A3 itu kemudian menempelkannya pada belakang pintu kamar. Akan tetapi, apa boleh buat. Hal itu tidak berlangsung lama karena aku diperingati untuk tidak menempelkan sesuatu ke dinding atau pintu karena akan merusak catnya.

By the way sekarang buku diy diary itu ada di kardus, di gudang. Terkadang merasa ilfeel dengan apa yang aku tulis waktu itu. Akan tetapi, sekarang tersadar bahwa hal itu dapat menjadi kenang-kenangan untukku di masa yang akan datang. Mungkin itu saja latar belakang atau awal mula kenapa aku menulis, untuk kalian pembaca setia blog ini aku ingin mengucapkan banyak terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca semua tulisan yang ada di pikiranku ini. Semoga kalian dapat mengambil sisi positif dan sisi negatifnya lebih baik ditinggalkan saja.

Sekian, stay safe guys! Jangan lupa pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak!.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Jingga's

Meet Me in Other Universe

Kereta