Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Remember December

“Kamu dimana?” “Masih di sekolah nih, jemput aku 15 menit lagi ya?” “Siap tuan puterikuuu…” Jawab pemuda berbadan tegak itu agak sedikit menggoda. Yang di seberang sana hanya terkekeh geli. Ia tak menyangka bisa dekat dengan cowok sedikit lebay tapi ganteng itu. Bukan tanpa alasan, ia merasa sangat istimewa karena bisa memiliki cowok yang diincar oleh banyak gadis di sekolah maupun di luar sekolah itu. Klik. Setelah mematikan ponsel, gadis itu jalan sembari senyum-senyum sendiri. Ia masih membayangkan awal pertemuannya dengan laki-laki itu. Berawal dari menerobos antrean di salah satu restoran junk food , memarahinya, dan lama-lama memikirkannya sampai akhirnya jadian di warung pecel lele. Iya, sangat aneh bukan?. ** Bruuumm… Bruummmm Suara mobil berderum di depan sebuah gedung sekolah SMAN NUSA BHAKTI. Gadis itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangan. Tak lama kemudian, sosok laki-laki bertubuh tegap menjemputnya dan membukakan pintu mobil untuk gadis be...

Secret Admirer

Bolehkah? Memandangmu dari kejauhan, tersenyum ketika kau tersenyum, bahagia ketika kau bahagia, merasa gusar ketika kau tidak ada, merasa sedih bila kau sedang susah, ingin merangkulmu dari kejauhan, agar bisa menenangkanmu? Bolehkah? Kupendam terus perasaan ini? Aku takut jika kau mengetahuinya, kau akan menjauhiku. Menganggapku seolah risih dan ilfeel. Tak apa bukan? Perasaan tidak semuanya harus diungkapkan. Kau tahu? Biarlah perasaan ini hanyut bersama tinta-tinta yang kabur terkena bias hujan dan terkadang, aku ingin menjadikannya abu dengan bantuan api. Terkadang, memendam perasaan itu seolah hal yang wajar dilakukan oleh seorang perempuan. Ia rela tersenyum sendiri, bahagia, atau terkadang mood nya bisa berubah secepat mungkin hanya karena melihat dia bersama yang lain. Tak apa, perempuan diciptakan untuk menunggu. Perempuan pasti sudah terbiasa melakukannya. Kau tahu? Bantal, suara jam di dinding, sprei dan selimutnya menjadi saksi bisu per...