Sendu
Parang malam
Tak seindah Sang Titan
Desir angin bergelayut kelam
Menghujung tubuh tak bertuan
Matanya terbelalak
Terbuka lebar
Amukan sang bayu menyeruak
Buyarkan lamunan yang menggebu
Menyerbu kalbu
Membendung rindu
Dengungmu mengganggu
Jiwa yang kelabu
Tudung biru jadi saksi bisu
Rintihan mata yang berkaca
Mengoyak batin yang tenang
Mengguncang badan yang tangguh
Hingga
Jeritan itu tak muncul lagi
Warnamu abu
Tak kuasa ku menahan haru
Kualitas penglihatanku menurun
Sampai jatuhlah kristal yang berharga itu
Desir angin bergelayut kelam
Menghujung tubuh tak bertuan
Matanya terbelalak
Terbuka lebar
Amukan sang bayu menyeruak
Buyarkan lamunan yang menggebu
Menyerbu kalbu
Membendung rindu
Dengungmu mengganggu
Jiwa yang kelabu
Tudung biru jadi saksi bisu
Rintihan mata yang berkaca
Mengoyak batin yang tenang
Mengguncang badan yang tangguh
Hingga
Jeritan itu tak muncul lagi
Warnamu abu
Tak kuasa ku menahan haru
Kualitas penglihatanku menurun
Sampai jatuhlah kristal yang berharga itu
Komentar
Posting Komentar