Air Mata di Penghujung Oktober

"Seharusnya kita merayakan hari jadi kita yang tepat satu tahuunnn!!!" Tiba-tiba suara itu membuyarkan lamunan lelaki di depanku.

"Kamu ini gimana si? Lagi mikirin siapa ha? DIA temen baru kamu itu?" Mataku memerah.

Seseorang yang menjadi lawan bicaraku hanya bisa diam.

Pikiranku melayang. 

Ini semua di luar kendaliku, aku hanya mementingkan perasaanku sendiri, mungkin aku yang terlalu berharap kepadanya, mungkin dia suka dengan perempuan itu, mungkin..Ah, sebaiknya aku harus melupakan semua hipotesis yang ada dipikiranku.

Aku hanya bisa terdiam.

Membiarkan wajahku diterpa angin dari laut.

Membiarkan kakiku diterpa deburan ombak kecil yang sampai di pantai.

Pikiranku kosong menatap matahari yang sudah setengah tenggelam itu.

Semua tidak seperti yang aku harapkan!

Aku benci, aku benci ini!

Tiba-tiba rombongan burung yang sedari tadi terbang bergerombol kesana kemari, yang aku acuhkan, kini jadi perhatianku yang baru. 

Ini mengingatkanku kejadian satu tahun yang lalu dimana kita berawal dari candaan, berubah menjadi perasaan nyaman, takut kehilangan, dan sampai sekarang.

Aku tidak tahu apa yang ada dipikirannya, apakah dia mulai bosan dengan hubungan ini atau ada seseorang yang sedang menarik perhatiannya? 

Entah apa itu.

Yang jelas aku kecewa, bukan main.

Dari awal kita memulai, aku terus berkhayal bagaimana tepat hari jadi yang ke 365 hari itu.

waktu demi waktu kita lewati bersama.

apakah kau berhenti karena kamu sudah mencapai titik jenuh itu? Lupakah kau semua akan kenangan yang kita rajut bersama? 

Oktober memang banyak membawa hujan, hujan air mata misalnya.
Maka dari itu, siapkanlah payung penangkal air mata, hehe.


Selesai ditulis pada pukul 23.09 WIB 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Jingga's

Meet Me in Other Universe

Kereta