AKU

-
Hanyalah sebuih mani
Tumbuh karena disayangi
Kemudian menjadi bayi

 Aku
Hanyalah manusia biasa
Hidup dengan rasa hina
Kemana-mana membawa dosa

 Aku
Hanyalah seenggok tulang berisikan daging
Yang mana akan menjadi bangkai
Terkelupas oleh belatung
Termakan oleh cacing
Menyatu kembali menjadi tanah

 Aku
Tak bernilai tanpa bantuan Tuhan yang Mahakuasa
Berterima kasihlah kepada-Nya
Atas segalanya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Jingga's

-
Gambar
Ah, how beautiful The smell of spring has arrived Maple leaves adorn the streets Carve the trail we walk The breeze makes the leaves of the trees sway   Twilight in Europe's sky is good, isn't it? I want to walk together with you Hold hands and swing our two fingers that are tied Joking while talking on the sidewalk   Talk aimlessly While occasionally hitting your shoulder because of that nosy joke of yours Then stopped by the lake Saw a swan swimming With their one and only partner   I feel like I want to stop the time So that, nature hears my heartbeat next to you  
Baca selengkapnya

Meet Me in Other Universe

-
Which part of this world should we 've met? In a deep ocean that I've dived In a ground that I've dug In every oxygen that i breath Or in undiscovered universe? Do you think the same way? Or is it just me, myself, and i ? Dreamin' about you is my favorite reason to sleep Cause it seems like reality Reality that impossible to be real  Wondering about us All the craziness  All the happiness  All the sadness Makes me realize that you're far away from my reach Then i should to let it go
Baca selengkapnya

Kereta

-
Gambar
  Tiga jam perjalanan lintas provinsi di bulan April menjadi awal dari perbincangan kita. Sepanjang perjalanan aku bercerita banyak hal tentang apa yang sudah terlewat, yang sekarang, dan angan yang kuimpikan. Aku tahu, kamu sebenarnya mengantuk karena perjalanan panjang yang terjadi di siang hari yang merupakan waktu untuk beristirahat sejenak. Akan tetapi, kamu lebih memilih mendengarkan ocehanku yang sedari tadi tidak ada hentinya. Aku masih mengingat beberapa percakapan kita, beberapa yang masih membekas adalah bagaimana kamu memiliki sebuah ’mindset’ yang membuatku terkagum. Sejenak aku berfikir, dunia ini masih terlalu luas untuk mengenal orang baru dengan pemikiran yang lebih beragam, dan aku hanya baru menjelajahi 0,0 sekian persen dari populasi di dunia dan salah satunya kamu. Aku bahagia selalu dipertemukan dengan orang-orang hebat dari berbagai latar belakang yang membuatku tak hentinya mengucap syukur. Setidaknya, orang tersebut mengenal aku dan mengetahui bahwa aku ...
Baca selengkapnya