Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Let It Flows

Hai, saya mau cerita    Tahun pertama di SMA mungkin agak berat bagi saya. Bagaimana tidak? Saya gagal masuk ke sekolah impian saya. Setiap berangkat ke sekolah, saya selalu "menggerutu" kenapa saya sekolah di sini, naik angkot dengan terpaksa, berjalan melewati lorong TU, naik tangga sambil berdecak kesal "Huh, mana tasnya berat lagi." Mengutuk detik demi detik, waktu demi waktu, agar cepat selesai jam sekolah lalu pulang.   Apalagi, tahun awal SMA diibaratkan seperti "adaptasi" dengan siswa baru dari berbagai daerah, ada suka ada dukanya pasti. Setiap rasa duka itu muncul, pasti diiringi dengan gumaman "Tuh kan, dibilang juga apa, males banget sekolah di sini. Mana blablabla.." begitu terus. Selama satu tahun awal di SMA, saya tidak pernah merasa saya adalah murid dari sekolah itu. Saya merasa saya hanyalah "numpang belajar" di sana, entah sampai kapan. Tidak seperti waktu SMP, entah mengapa saya bangga malah sekolah di te...

To My October

Surat elektronik sebanyak empat lembar sudah kukirimkan tepat pukul 00.00 di hari kelahiranmu. Aku tidak berharap banyak, kau membacanya saja aku bersyukur. Surat itu berisi ungkapan semua perasaan yang aku rasakan selama ini, p erasaan yang kupendam dalam diam. Sejujurnya aku tidak percaya diri, tetapi daripada itu menyiksa hati ini sendirian jadi lebih baik kukirimkan saja surat itu.   Dan ya, kau hanya balas seadanya. Sudah kuduga, aku yang sedari kemarin menahan diri untuk tidak mengharapkanmu kini semakin yakin untuk sesegera mungkin mengikhlaskanmu, bagaimana pun caranya.   Bangun tidur aku melihat notifikasi balasan dari kamu cukup membuat hati ini sakit, sakit   sekali. Kau bahkan kini tidak peduli dengan perasaanku yang sekarang. Dan ya, itu artinya aku juga harus bersikap sepertimu, agar tidak sakit hati lagi.   Pagi itu, aku memutuskan untuk mencoba menghilang dari duniamu, semua yang berkaitan denganmu, aku akan tinggalkan perlahan. ...

Redup nan Abu

Gambar
Kini kau tiba-tiba datang Seolah membawa harapan baru Entah kamu yang memang sudah melupakan dia Atau kau berusaha mencari pelampiasan dengan cara mendekatiku lagi   Entah apa yang ada di pikiranmu saat ini Engkau yang memang ingin kembali lagi bersamaku Atau Engkau yang sedang kesepian, kemudian mencari tempat untuk bersua lagi denganku   Kau datang disaat yang tidak tepat Kau datang disaat aku sudah bersusah payah membangun puing-puing hati yang hancur semenjak kepergianmu tahun lalu,    Aku hampir berhasil menyusun puzzle hati itu Hingga kau datang lagi Entah aku harus bagaimana Membiarkan pekerjaan menyusun puzzle- ku  tercecer sia-sia Atau Tetap menyusun kepingan hati yang pecah itu hingga benar-benar pulih dan merasa biasa saja ketika mendengar kabar tentangmu, apapun itu   Waktu itu aku sudah hampir berhasil Sampai hatiku beku, tidak bisa merasakan apa-apa Aku tidak mau kehilangan kamu Di sisi lain pun, untu...